PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PADA PROSES PEMANFAATAN CANGKANG KEPITING MENJADI KITOSAN DALAM MENYISIHKAN LOGAM BERAT TERLARUT (Cu2+)

Authors

  • Firra Rosariawari UPN "Veteran" Jawa Timur
  • Getlin Ainur Hana -

Keywords:

Adsorpsi, Limbah Cangkang Kepiting, Kitosan, Logam Berat

Abstract

Industri elektroplating merupakan salah satu penghasil limbah berupa logam berat. Metode yang dapat digunakan untuk meurunkan kandungan logam berat terlarut (Cu2+) salah satunya adalah proses adsorpsi dengan memanfaatkan limbah cangkang kepiting menjadi kitosan sebagai adsorben dengan melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi dengan variasi massa adsorben 1, 2, 4 dan 8 gr, serta waktu pengadukan selama 5, 15, 30 dan 45 menit. hasil penelitian pada deasetilasi menunjukkan bahwa temperatur 120 derajat C selama 2 jam menghasilkan derajat deasetilasi tertinggi yaitu 89,01%. Massa kitosan sebesar 8 gram pada proses adsorpsi secara batch dengan lama pengadukan 45 menit merupakan yang paling optimum dalam menyisihkan logam berat terlarut (Cu2+) sebesar 97%.

References

Ahmad M, et al. (2015). Adsorption of heavy metal ions: role of chitosan and cellulose for water treatment. International Journal of Pharmacognosy. 2(6): 280-289.

Antuni, W., dan Erfan, P., (2007). “Pengaruh Konsentrasi Kitosan Dari Cangkang Udang Terhadap Penjerapan Logam Berat”.

Fadhillah, M., & Wahyuni, D. (2016). Efektivitas Penambahan Karbon Aktif Cangkang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) dalam Proses Filtrasi Air Sumur. Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(2), 93–98.

Kosim, H., Aruta, S., & Hermansyah. (2015). Pengurangan Kadar Amonia dari Limbah Cair Pupuk Urea dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Adsorben Bentonit. Jurnal Penelitian Sains, 17(2), 66-71.

Kusmiyati, K., Lystanto, P. A., & Pratiwi, K. (2012). Pemanfaatan Karbon Aktif Arang Batubara (KAAB) untuk Menurunkan Kadar Ion Logam Berat Cu2+ dan Ag+ pada Limbah Cair Industri. Reaktor, 14(1), 51–60

Nila T. Berghuis, dkk. (2020). Sintesis Membran Komposit Berbahan Dasar Kitosan Dengan Metoda Sol-Gel Sebagai Membran Fuel Cell Pada Suhu Tinggi. al-Kimiya, Vol. 7, No. 1 (35-46)

Rahayu, dkk. (2020). Isoterm Adsorpsi Ion Cr(III) Oleh Kitosan Hasil Isolasi Limbah Kepiting Rajungan dan Kitosan Komersil. Indo. J. Chem. Res., 8(1), 28- 34,

Shafirinia, Rahma., dkk. (2016). Pengaruh Variasi Ukuran Adsorben Dan Debit Aliran Terhadap Penurunan Khrom (Cr) Dan Tembaga (Cu) Dengan Arang Aktif Dari Limbah Kulit Pisang Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam (Elektroplating) Krom. Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5 No.1

Sugita, P., dkk. (2009).Kitosan Sumber Material Masa Depan, ITB Press, Bogor.

Sukma, H., dkk. (2018). Pemanfaatan Kitosan Sebagai Adsorben Sianida Pada Limbah Pengolahan Bijih Emas. JPHPI, Volume 21 Nomor 3

Supriyatini, E., dkk. (2018). Pemanfaatan Chitosan Dari Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb). Jurnal Kelautan Tropis Vol. 21(1):23–28

Syauqiah, I., Amalia, M., & Kartini, H. A. (2011). Analisis Variasi Waktu dan Kecepatan Pengaduk pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat dengan Arang Aktif. Info Teknik. 12(1), 11-20

Tandy, E., Hasibuan, I. F., & Harahap, H. (2012). Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet Alam Terhadap Minyak Pelumas dalam Air. Jurnal Teknik Kimia USU, 1(2), 34–38.

Widiyanti, A., (2009). Pemanfaatan Kitosan Dari Cangkang Rajungan Pada Proses Adsorpsi Logam Nikel Dari Larutan NiSO4. Program Studi Teknik Kimia

Wildan, A., Anggraeny, E. N. (2017). Pengolahan Limbah Batik dengan Metode Fotokatalitik di Desa Gemawang Kabupaten Semarang. Abdimas Unwahas, 2(2), 45–49

Downloads

Published

2021-11-18