EFEKTIVITAS DESINFEKTAN AEROSOL TERHADAP PENGURANGAN BAKTERI-JAMUR DAN DAMPAKNYA TERHADAP KULIT MANUSIA
Keywords:
Aerosol, Bakteri, desinfektan, JamurAbstract
Pandemi di Indonesia menyebabkan dilakukannya penyemprotan desinfektan secara masif. Desinfektan memiliki efektivitas pengurangan bakteri-jamur dan dampak pada kulit yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas desinfektan aerosol terhadap pengurangan jumlah bakteri, dan jamur dan dampaknya terhadap kulit manusia. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Pengambilan 6 jenis desinfektan yang berbahan dasar Sodium hipoklorit, Benzalkonium klorida, Chloroxylenol, dan Pine oil. Pengambilan sampel bakteri dan jamur pada tangan responden menggunakan teknik swab. Desinfektan disemprotkan pada jarak 2 m, 1 m, dan 0,5 m. Hasil yang didapatkan, ditinjau dari bahan yang efektif yaitu Desinfektan A (NaOCl 0,3% dan C8H9OCl 0,01%), mengurangi 99% bakteri, 80% jamur pada jarak 0,5 m. Desinfektan dengan efektivitas terrendah pada B (C6H5CH2N(CH3)2RCl 0,02%), mengurangi 84% bakteri, 67% jamur pada jarak 0,5 m. Dampaknya yaitu rasa gatal, pada desinfektan B (C6H5CH2N(CH3)2RCl 0,02%) 1 menit setelah penyemprotan, C (NaOCl 0,005%; C10H18O 0,002%; C6H5CH2N(CH3)2RCl 0,0015%) 5 menit setelah penyemprotan, dan F (NaOCl 0,01%; C10H18O 0,05%) 3 menit setelah penyemprotan.